Bersandar pada asumsi gambar atau visual yang ditayangkan oleh sebuah stasiun televisi merupakan idiom bicara yang menerangkan suatu peristiwa atau kejadian maka visual dalam siaran televise harus memiliki matra dan jiwa.
ARTI PENTING GAMBAR/VISUAL
1. Harus mampu menstimulus penonton dengan melalui variasi dan keragaman,menghadirkan hal-hal baru,aksi,dan pergerakan
2. Shooting visual harus dilakukan secara menarik dengan memperhatikan etika dan estetika
3. Khusus untuk gambar berita panjang rata-rata tiap shot 3,5 detik, ini dimaksudkan karena terbatasnya durasi maka dapat disajikan banyak visualisasi untuk penonton
Gambar yang baik adalah gambar yang dapat berbicara kepada penonton, dalam arti gambar atau visual tersebut dapat mudah dimengerti dan difahami,rangkaian visual (berita) hendaknya mampu menampilkan rentetan fakta,nuansa,serta citra etika dan estetika.
Robin Day reporter BBC TV menyatakan,”dampak dari penayangan gambar atau visual yang hidup akan tinggal lebih lama dalam kesadaran kita disbanding dengan kata-kata yang berisi interprestasi dan penilaian”.
Dalam berita televisi gambar atau visual yang mempunyai nilai jurnalistik tinggi adalah gambar yang mampu merekam momentum.
Menurut Drs.Haryono MSi Direktur Utama TVRI,momentum sendiri merupakan bagian kecil saja dari rimba raya fakta yang terjadi dengan sangat cepat,sekejap,dan seringkali didapatkan secara kebetulan ataupun karena keberuntungan.
Beberapa Cara Dalam Meningkatkan Kemampuan Merekam Momentum :
· Melatih dan meningkatkan kepekaan terhadap momentum yang terbaik dalam sebuah peristiwa
· Menempatkan diri / mengambil posisi yang tepat
· Bergerak cepat dan berlaku dinamis saat melaksanakan tugas peliputan
· Mengutamakan kecepatan merekam gambar pada suatu peristiwa yang langka daripada pertimbangan teknis dan artistik, agar momentum tidak hilang
Pada penyiaran berita televise acapkali disebut sebagai media close-up, hal ini dikarenakan ukuran layar televisi yang relatif kecil maka gambar yang disiarkan cenderung berukuran close-up.
Hal ini dikarenakan gambar-gambar yang diliput pada jarak jauh atau long shot dan pada jarak sedang atau medium close up cenderung kehilangan detil(kurang jelas) sedangkan gambar atau visual close-up dinilai mampu merefleksikan watak bahkan emosi.
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KAMERAMAN
1. Memiliki kualifikasi atau kompentensi teknik fotografi dan mampu mengoperasikan peralatan kamera
2. Memiliki kemampuan dalam menguasai jenis-jenis lensa berikut kegunaannya
3. Harus mampu mengoperasikan crane camera dan steady camera serta menguasai prinsip dasar pencahayaan atau tata lampu
4. Harus ahli dan berkemampuan menguasai sudut pengambilan,blokin, dan kompopsisi
5. Harus mampu menganalisis naskah, menerjemahkan shooting script, camera card, memba ca story board, treatment, outline, dan berkomuniukasi dengan baik
10 HAL POKOK BAGI KAMERAMAN
- Decide Your Position
Seorang kemeraman harus menentukan posisi bidik yang tepat agar dapat pandangan/angle yang menguntungkan sebelum merekam gambar
- Set Up and Line Up
Kameraman harus mempersiapkan kamera dan kelengkapannya ditempat atau dilokasi liputan yang telah ditentukan
- Command Question and Answer
Kameraman yang baik adalah kameraman yang mematuhi arahan sutradara, dalam hal ini seorang kameraman harus mau menerima perintah dan berani bertanya kepada sutradara tentang hal-hal yang dirasakan penting penyangkut peliputan yang akan dilakukan
- Start Record and Answer
Kameraman melakukan perekaman gambar/visual sesuai dengan tujuan serta berkemampuan menjawab segala pertanyaan menyangkut logika gambar yang direkam
- 10 Second Pre Roll Time
Selalu memulai perekaman gambar dengan menyediakan pre roll time selam 10 detik sebelum peliputan
- Shot
Kameraman merekam gambar dengan kwalitas prima
- 5 Second or More
Apabila perekaman dirasakan telah mencukupi maka kameraman wajib melebihkan gambar liputannya diatas 5 detik agar gambar inti tidak terbuang saat proses pengeditan
- Stop Record
Kameraman menghentikan perekaman/peliputan setelah member spasi gambar kurang lebih 5 detik untuk keperluan editing
- Checks
Wajib melakukan chek/memeriksa gambar bvisual hasil peliputan sebelum meninggalkan loikasi peliputan
- Decisions
Harus berani mengambil keputusan mengenai gambar mana yang harus direkam dan layak ditayangkan serta berani melakukan perekaman ulang jika setelah dichek ternyata gambar/visual hasil rekaman tidak memuaskan
ONE MAN NEWS
Kegiatan menugaskan atau menerjunkan kameraman seorang diri untuk melakukan peliputan suatu berita atau peristiwa merupakan kecenderungan baru yang paling efisien dalam industry dan kegiatan berita televise.
Untuk keperluan diatas ada dua hal yang harus diperhatikan,
I. One Man News dalam lingkup penyiaran berita mengandung pengertian pencarian, pengumpulan,pengolahan dan peliputan suatu materi berita dilakukan hanya oleh satu orang,yakni kameraman. Dalam hal ini kameraman bertindak sekaligus sebagai reporter karena tugasnya bukan hanya merekam gambar saja tapi juga mengumpulkan bahan berita untuk dibuat naskah berita
II. Kualitas kerja One Man News sangat tergantung pada
· Frame of Reference ; Kameraman harus berpengetahuan dan berwawasan luas, memiliki kemampuan menulis,dalam arti mampu mengkoordinasikan pikiran kedalam kata-kata atau narasi secara jernih,lugas dan sederhana sesuai dengan faham jurnalistik
· Gambar ataupun visual yang dihasilkan harus mampu bercerita secara jelas dan lugas tentang peristiwa yang diliputnya
· Keahlian mengoperasikan kamera secara professional, maksudnya ia harus menguasai teknik dasar pengoperasian kamera, pemahaman terhadap logika gambar, logika pergerakan kamera, efektivitas gambar, sense of art, sense of journalism, dan camera editing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar